SISTEMINFORMASI PERGURUAN DAN KOMPETISI BELADIRI BERBASIS WEBSITE ROISUL AMIN NIM. 201451041 hal ini berarti persaingan antara individu atau kelompok untuk memperebutkan Gambar 4. 20 Halaman informasi perguruan beladiri (user)
Temu Balik Informasi Model Probabilistik Anggota Kelompok ? 1. Lingga Catur Putra 15. 11. 0117 2. Faizal Aji Ramadhan 15. 11. 0107 3. Adimas Dwi Nur H. 15. 11. 0062 4. Damar Nur Sasongko 15. 11. 0102 5. Fahrul Rosi 15. 11. 0108 6. Kabul Agus Purwanto 14. 11. 0152 Model Probabilistik Model probabilistik adalah model sistem temu kembali informasi yang mengurutkan dokumen dalam urutan menurun terhadap peluang relevansi sebuah dokumen terhadap informasi yang dibutuhkan. Ramadhany, 2008. Dalam model probabilistik peluang, temu kembali informasi tergantung pada dua komponen utama yaitu sekumpulan dokumen yang diidentifikasi sebagai record yang relevan dan yang tidak relevan. Model Probabilistik Dari beberapa model temu kembali informasi, masing-masing memiliki cara mempresentasikan dokumen atau kueri melalui cara pembobotan istilah penyusunnya. Dalam model probabilistik, bobot istilah dianggap sebagai nilai peluang. Jika istilah muncul dalam suatu dokumen maka nilai bobotnya 1 jika sebaliknya maka 0. Istilah kueri, dibobot dengan 1 untuk masing-masing istilah. Karena nilai bobotnya 1 atau 0, hal ini sering dinggap sebagai kelemahan cara pembobotan ini, karena menghilangkan faktor frekuensi istilah. Karakteristik Adapun Karakteristik model probabilistik adalah sebagai berikut a. Melakukan pendugaan page relevansi dengan menggunakan probabilistic b. Mempunyai teoritical framework yang jelas, yaitu berdasarkan prinsip statistik, relevansi dokumen dapat diupdate, adanya feed back/timbal balik dari user. c. Ide dasarnya yaitu kueri dapat menghasilkan jawaban yang benar, menggunakan indeks term, menggunakan pendugaan awal, menggunakan initial hasil, dan feed back dari user dapat memperbaiki probabilitas dari relevansi. Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan kemungkinan dari relevansi berdasarkan kueri yang diberikan. Dalam bidang temu kembali informasi terdapat berbagai metode yang digunakan dalam pembobotan istilah, pengukuran kesesuaian, perangkingan, umpan balik relefansi dan lain -lain. RUMUS PERSAMAAN • Dalam model probabilistik dasar, Sistem Temu Kembali Informasi kemiripan similarity sebuah dokumen terhadap query dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada Persamaan Binary Independence Model BIM Pada model Binary Independence Model, query dianggap sebagai sebuah vector term. Jika pada model lain jumlah atau kemunculan term diperhitungkan, maka pada Model ini nilainya berupa biner, Yaitu ada atau tidak ada. Rumus relevansi Binary Independence Model pada inisialisasi nilai pk ini tidak diketahui dan biasanya diisi dengan angka 0, 5 Taufik Ramadhany, 2008. Sedangkan qk didapatkan dari perhitungan ni/N, dengan ni adalah jumlah dokumen yang mengandung term i, sedangkan N adalah jumlah total dokumen dalam koleksi. Mesin Pencari Adapun contoh mesin pencarian yang menggunakan model probabilistik diantaranya adalah sebagai berikut A. Bing Mesin Pencari Adapun contoh mesin pencarian yang menggunakan model probabilistik diantaranya adalah sebagai berikut A. Google Referensi Sumber http //shoima 93. blogspot. co. id/2013/04/temu-balik-informasi-model-probabilistik. html Fuhr, N. . Probabilistic Models in Information Retrieval. The Computer Journal 353, pages 243 -255, 1992.
Gambar3.2. DFD Level 0 Sistem Informasi Perpustakaan Interaktif dengan Pemanfaatan Fasilitas SMS Gateway Diagram pada Gambar 3.2 menjelaskan tentang informasi yang dikirimkan oleh pengguna ke dalam sistem serta informasi yang dihasilkan oleh sistem. Informasi yang dikirimkan anggota ke dalam sistem adalah informasi data buku dan

EDUKASI DAN INFORMASI OBAT Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si. , Apt. POKOK BAHASAN Dasar Hukum KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam pelayanan farmasi Aplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIE Mengidentifikasi sumber – sumber dan barier dalam KIE Teknik membuat patient education material Definisi dan konsep mengenai informasi obat Sumber – sumber informasi obat Penyampaian informasi obat 11/23/2020 [email protected]. co. id 2 PUSTAKA Berardi, R. R, Mc. Dermott J. H. , Newton, G. D. , Oszko, M. A. , Popovich, N. G. , Rollins C. J. , Shimp L. A. , Tietze, K. J. , 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC. Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York. Meldrum, H. , 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York. 11/23/2020 [email protected]. co. id 3 PENILAIAN Tugas UTS UAS Nilai 11/23/2020 20 % 40 % A B C D E ≥ 75 65 ≤ x < 75 55 ≤ x < 65 45 ≤ x < 55 < 45 [email protected]. co. id 4 PENDAHULUAN Konseling Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opini Edukasi Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan Informasi Obat Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain. 11/23/2020 [email protected]. co. id 5 DASAR HUKUM Kep. Men. Kes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling 11/23/2020 [email protected]. co. id 6 DOKTER PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI 11/23/2020 Kualitas hidup meningkat [email protected]. co. id 7 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN Faktor Penyakit Faktor Terapi Faktor Pasien Faktor Komunikasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 8 Faktor Penyakit Keparahan atau stadium penyakit Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan Lamanya terapi berlangsung Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 9 Faktor Terapi Regimen pengobatan yang kompleks jumlah obat maupun jadwal penggunaan Kesulitan dalam penggunaan obat Contoh kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar Efek samping yang ditimbulkan Contoh mengantuk, mual, muntah, konstipasi Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 10 Faktor Pasien Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif Motivasi ingin sembuh Kepribadian/perilaku Dukungan lingkungan sekitar/keluarga Sosio-demografi pasien umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 11 Faktor Komunikasi Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 12 RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT 1. 2. 3. 4. 5. 11/23/2020 Kegagalan terapi Meningkatkan biaya perawatan Memerlukan perawatan tambahan Resiko terhadap toksisitas obat Kekambuhan penyakit [email protected]. co. id 13 Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban 11/23/2020 [email protected]. co. id 14 Mekanisme Layanan Informasi PERTANYAAN 1 • Langsung • Surat • Telp. • E-mail • Fax 2 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI • Penanya • Pertanyaan 3 5 Searching Literatures KATALOG JAWABAN 6 4 PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS 1 st, 2 nd, 3 rd 7 11/23/2020 [email protected]. co. id 15 Menggali Informasi Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up • Diperlukan wawancara • Diperlukan ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 16 Jenis - Jenis Pustaka 1. Pustaka Primer Artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya 2. Sekunder Pustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer 3. Tersier Berupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date 11/23/2020 [email protected]. co. id 18 KONSELING OBAT Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat e Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat e Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien e Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik e Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat e Memberikan perhatian dukungan pada pasien mengenai terapinya 11/23/2020 [email protected]. co. id 19 PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING 1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER 2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU KRONIS Misalnya penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya 3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Misalnya Obat dengan pengawasan tertentu Contoh warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh inhaler, insulin 4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN 11/23/2020 [email protected]. co. id 20 HAMBATAN KONSELING dari Apoteker Tidak punya waktu Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan pasien dengan apoteker Rendahnya ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 21 HAMBATAN KONSELING dari Pasien Tidak punya waktu Pasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasien Rendahnya persepsi pasien terhadap apoteker Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi Kesulitan untuk mengerti pilih bahasa yang tepat Buta aksara HAMBATAN KONSELING dari Sarana Tingkat kebisingan Orang berbicara, telpon, suara musik Menjawab telpon, didengar orang lain Ketersediaan ruangan Ketersediaan sarana di dalam ruangan TAHAPAN KONSELING Pengenalan Penilaian Pelaksanaan Konseling Pengujian Verifikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 24 TAHAPAN KONSELING Pengenalan Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling Penilaian Tujuan Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita Teknik Prime Question masalah utama dengan open ended question - Show and tell perlihatkan dan terangkan 25 11/23/2020 [email protected]. co. id TAHAPAN KONSELING Pelaksanaan konseling Tujuan Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell Pengujian Verifikasi Tujuan Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien 11/23/2020 [email protected]. co. id 26 THREE PRIME QUESTIONS Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda? Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat? 11/23/2020 [email protected]. co. id 27 PENJELASAN CARA PAKAI OBAT Berapa kali minum obat Berapa banyak minum obat Berapa lama harus diminum Bagaimana bila lupa satu dosis Bagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai 11/23/2020 [email protected]. co. id 28 HARAPAN SETELAH MINUM OBAT Apa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak Efek samping apa yang harus diperhatikan? Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi? Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini? 11/23/2020 [email protected]. co. id 29 FINAL VERIFICATION Minta pasien untuk mengulang instruksi Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkan Koreksi bila ada kesalahan informasi Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 30 SHOW and TELL Guna Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benar Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 31 SARANA PENUNJANG Ruang atau tempat konseling Alat bantu konseling. 11/23/2020 [email protected]. co. id 32 KRITERIA RUANG KONSELING 1 Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien pasien. Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. 11/23/2020 [email protected]. co. id 33 KRITERIA RUANG KONSELING 2 Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 34 Perlengkapan Konseling1 Panduan konseling berisi daftar check list untuk mengingatkan apoteker poin – poin konseling yang penting. Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien Literatur pendukung Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa 11/23/2020 [email protected]. co. id 37 Perlengkapan Konseling 2 Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar -gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 38 ALAT BANTU KONSELING Kartu pengingat pengobatan Etiket Medication chart Pil dispenser Kemasan penggunaan obat per dosis unit. 11/23/2020 [email protected]. co. id 39 Kartu Pengingat Pengobatan Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obat Informasi yang bisa ditulis Nama obat Jadwal penggunaan obat Jumlah obat Efektivitas metode ini sangat rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 40 Etiket Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan etiket, tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya. Contoh 1 x 2 tablet atau 2 x 1 tablet diminum jika perlu 11/23/2020 [email protected]. co. id 42 Medication Chart Berupa bagan waktu minum obat Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 43 PIL DISPENSER Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 45 Kemasan Penggunaan Obat per Dosis Unit Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahal Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 47 EDUKASI Edukasi? Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal – hal yang berkaitan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 48 TUJUAN EDUKASI 1 Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien. Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatan Apakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatan Memberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut. 11/23/2020 [email protected]. co. id 49 TUJUAN EDUKASI 2 Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu. Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal – hal yang berhubungan dengan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 50 METODE EDUKASI Ceramah Dialog dan Diskusi Informasi Cetak Metode Audiovisual Memperagakan dan Mempraktikkan Teknik Internet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer. 11/23/2020 [email protected]. co. id 51 Ceramah Cara konvensional Sesuai untuk kelompok besar kelompok masyarakat diskusi perorangan tidak mungkin dilakukan Sering dianggap membosankan perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok Tujuan? Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasien Tidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 52 Dialog dan Diskusi Sebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsung dapat melalui telepon Diskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar anggota keluarga pasien atau beberapa pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 53 Informasi Cetak Semua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obat Biasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obat Metode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusi Metode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara. 11/23/2020 [email protected]. co. id 54 Metode Audiovisual Secara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengar Biaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kali Metode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 55 Memperagakan dan Mempraktekkan Teknik Cara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksi Setelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien dapat mendeteksi kemungkinan teknik diberi kesempatan untuk mempraktekkan kesalahan tersebut dan dapat segera mengoreksi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 56 Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan Komputer Untuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektif Metode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obat Yang penting adalah pemilihan sumber informasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 57 PEMILIHAN METODE EDUKASI Lokasi Tingkat pengetahuan kesehatan pasien Tujuan pembelajaran. 11/23/2020 [email protected]. co. id 58

KelompokKKN-LP2M UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. #. Nama Kelompok. Program Studi. Nama Ketua Kelompok. Dosen Pembimbing Lapangan 1 (DPL 1) Dosen Pembimbing Lapangan 2 (DPL 2) Lokasi KKN.
cahayakeilmuan sehingga skripsi dengan judul “Sistem Transparansi Data Penyaluran Bantuan Kelompok Tani Berbasis Web pada Dinas Pertanian Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan” dapat terselesaikan meski telah melalui banyak tantangan dan hambatan. Skripsi ini dianjurkan untuk memenuhi salah satu syarat utama, dalam meraih gelar
anggotamaka akan didaftarkan oleh petugas untuk menjadi anggota perpustakaan. Dan dapat melakukan proses selanjutnya sebagai anggota (akan dijelaskan pada nomor 2). b. Anggota Perpustakaan Dimulai dari halaman utama kemudian akan di cek apakah orang tersebut anggota perpustakaan atau bukan anggota. Jika anggota
sdn86kruimenerbitkan LKPD KELAS 5 SD / TEMA 6 pada 2021-12-05. Bacalah versi online LKPD KELAS 5 SD / TEMA 6 tersebut. Download semua halaman 1-21.
. 231 364 122 149 120 470 191 176

judul dan nama anggota kelompok informasi gambar informasi